25 April 2008

KETIKA KEKERASAN ANAK KIAN MENINGKAT

Makassar, 8 Mei 2006
Catatan Harian


BERITA pembunuhan seorang anak di bawah umur yang dimuat di beberapa media lokal, Minggu (7/5), membuat banyak kalangan turut prihatin. Korban yang baru berumur 11 tahun, sebelum dibunuh juga sempat dianiaya serta menjadi pelampiasan nafsu si pelaku.
Pelaku yang tiada lain tetangga korban, Dg Liwang (55). Peristiwa ini sangat tragis mengingat sebelum tragedi terjadi, pelaku menculik korban yang sedang tertidur dalam rumahnya. Hanya dengan alasan dendam karena persoalan sepele membuat Dg Liwang kehilangan akal sehat dan menghabisi anak tetangganya sendiri tanpa prikemanusiaan.
Korban yang dijadikan pelampiasan birahi sebelum dibunuh semakin menambah daftar anak-anak yang menjadi korban di negeri ini. Padahal regulasi tentang perlindungan anak telah lama ditetapkan.
***

Apabila penyaluran hasrat sexual tidak terkendali, seseorang akan melakukan apa saja. Persoalannya kemudian terletak pada objek seksual apa yang menjadi sasaran.
Dalam ilmu psikologi, kebiasaan penyaluran hasrat seksual lewat anak-anak sebagai objek merupakan suatu penyakit krusial. Penyakit ini disebut Pedopilia. Perilaku seks menyimpang ini merupakan kebiasaan.
Gangguan orientasi seksual kerap melanda. Hal ini disebabkan beberapa hal. Misalnya frustasi karena masalah internal dalam kehidupan rumah tangga, masalah ekonomi, maupun lingkungan yang keras.
Kelainan orientasi seksual bisa jadi sudah ada dalam diri pelaku namun tidak pernah ditonjolkan. Karena belum ada kesempatan. Apabila kelainan orientasi tidak lagi terbendung, segala cara dilakukan.
***

Pada kasus penganiayaan dan pembunuhan anak di bawah umur sebagaimana saya sampaikan di atas, seorang pakar psikolog seperti Ismarli Muis pun kesulitan menduga penyebabnya. Sewaktu diwawancarai, ia mengaku tidak bisa menerka motif pelaku. Apakah karena terkena gejala pedofilia, hasrat seksual yang tak terbendung, atau motif ekonomi dalam rumah tangga.
Dalam pengakuan pelaku, sebagaimana dimuat media lokal hari ini, senin (8/5), ia melakukan ini karena dendam kepada ayah korban. Sebelumnya, pelaku telah menenggak puluhan gelas ballo. Dalam keadaan mabuk dibumbui aroma dendam dan birahi yang memuncak, ia menculik gadis kecil tersebut.
***
Cerita-cerita tentang kekerasan seksual terhadap anak bukanlah hal baru di negeri ini. Pelakunya pun beragam. Mulai dari grass root hingga kaum jet set. Metode kekerasan juga bermacam-macam. Sodomi, pemerkosaan, eksploitasi alat vital, dan ragam lainnya.
Komisi Nasional Perlindungan Anak telah lama berbentuk. Meski hasilnya belum memberi kontribusi signifikan terhadap pencegahan tindak kekerasan terhadap anak. Paling tidak, beberapa peristiwa sempat diekspos media. Dengan harapan bahwa publikasi tersebut dapat memberi informasi pencegahan tindak kekerasan terhadap anak yang jelas-jelas melanggar etika kemanusiaan.

No comments: