BATAM, TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahmad Dahlan, salah melafalkan sila-sila Pancasila dalam Upacara Hari Guru Nasional dan HUT Korps Pegawai Negeri Sipil yang dihadiri puluhan guru dan siswa sekolah di Batam, Selasa (25/11/2014).
Seusai melafalkan sila pertama, Wali Kota langsung loncat ke sila ketiga, tanpa membacakan bunyi sila kedua.
Guru-guru yang mengikuti upacara pun langsung terdiam, tidak ikut mengikuti pembacaan Pancasila.Padahal, semestinya setiap sila yang dibacakan pemimpin upacara diikuti oleh semua peserta upacara.
"Wali Kota memang tidak membawa teks Pancasila, jadi tidak membaca dari teks," kata seorang peserta upacara, Nd.Seusai upacara, Wali Kota menyesalkan pegawainya yang tidak menyiapkan teks Pancasila. Ia berkilah, dirinya salah menyebutkan isi sila Pancasila bukan karena tidak hafal, melainkan karena tidak ada persiapan dan buru-buru sehingga ada bunyi Pancasila yang salah.Seorang peserta upacara memaklumi kealpaan Wali Kota yang dianggapnya sebagai hal yang lumrah.
"Itu kan mendadak, tidak ada persiapan. Wajarlah kalau Wali Kota grogi, salah sedikit itu," kata dia.Sementara itu, dalam upacara itu, Wali Kota mengatakan, organisasi profesi PGRI harus bekerja secara sistematis dan komprehensif, sesuai dengan tema HUT yang diusung tahun ini, "Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru"."Tema ini menunjukkan, PGRI harus fokus. PGRI harus bisa berperan besar dalam memecahkan masalah bangsa," kata Wali Kota, membacakan sambutan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah Anies Baswedan.
Perubahan mental perlu dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang berpegang teguh pada kode etik. "Sebagai guru, bagaimana ia bekerja berpegang teguh pada kode etik guru," kata dia.Hari Guru Nasional dijadikan momentum awal pendidikan sebagai sebuah gerakan karena secara konstitusional, pendidikan adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral pendidikan adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.(*)
No comments:
Post a Comment