Ilustrasi dokter dan pasien |
INI KISAH LIPUTAN INVESTIGASI REPORTER TRIBUNNEWS DI JAKARTA. Temanya membongkar praktik kongkalikong antara perusahaan farmasi dengan dokter spesialis. Liputan ini disajikan bersambung di Tribun Timur baik di portal dan print edition.
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - John adalah medical representative atau medrep di sebuah perusahaan farmasi di Jakarta. Namun, pada malam itu, John berperan sebagai juru bayar. Seluruh biaya pelesir duniawi para dokter itu ditanggung perusahaan tempat John bekerja.
Dalam industri farmasi, medrep atau detailer adalah garda terdepan pemasaran obat-obat ethical atau obat yang hanya bisa dibeli jika ada resep dokter. Pemasaran obat ethical memang berbeda dari obat over the counter(OTC) atau obat-obat yang dijual bebas. Regulasi melarang obat ethicaldipromosikan secara terbuka misalnya lewat iklan. Sedangkan pada obat OTC, tak ada larangan untuk mengiklankan produknya.
Karena itu, pemasaran obat-obat ethical sangat tergantung pada medrep. Tugas medrep adalah menjelaskan sedetail mungkin keunggulan produknya kepada dokter sehingga si dokter mau meresepkan obat tersebut kepada pasiennya. Para medrep mudah ditemukan di tempat-tempat praktik dokter. Mereka biasanya akan meminta sang dokter meluangkan waktu untuk mendengarkan presentasi produk.
Industri farmasi termasuk industri yang cerah. Situs berita Business Standard, Mei lalu menyatakan, nilai bisnis farmasi di Indonesia bisa mencapai 9,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 115 triliun pada tahun 2020. Nilai tersebut meningkat sekitar dua kali lipat dari nilai di tahun 2013 yang sebesar 5,4 miliar dolar AS.
Hingga tahun 2014, perusahaan farmasi di Indonesia mencapai 200-an perusahaan. Jika mengacu data tahun 2013, maka rata-rata nilai transaksi per perusahaan farmasi adalah Rp 324 miliar.
Seperti di industri lain, persaingan juga terjadi di industri farmasi. Dalam situasi ini, macam-macam jurus dikeluarkan untuk mengalahkan kompetitor. Mulai dari menjalin hubungan baik dengan dokter, memberikan fasilitas untuk mengikuti seminar di luar negeri, hingga hadiah berupa materi seperti uang, barang-barang elektronik, mobil, rumah, hingga entertain ke tempat hiburan malam (*)
SELENGKAPNYA DI :
http://makassar.tribunnews.com/topics/gratifikasi-seks-di-balik-resep-dokter/
No comments:
Post a Comment